Satu Kesulitan Dua
Kemudahan
Di Sudut lorong kematian yang serba canggih, modern,
unik dan fantastik ini, tidak menjadikan manusia sadar dari segala macam
imajinasi dan halunisasi. Karena Allah berfirman segala macam nikmat di dunia
adalah fana, yg kekal adalah nikmat akhirat. Sehingga menjadikan manusia tak
bersyukur dengan apa yang mereka peroleh. Oleh karena itu tak jarang pula
manusia merasa merasa berkecil hati, kecewa, patah semangat dalam meraih mimpi
menggapai langit yang diharapkan mereka. Tak jarang pula berakibat fatal hingga
membuat mereka stress. Semua ini karena manusia tidak bersyukur akan nikmat
mereka yg telah ada saat ini. Karena dalam siri manusia ada sifat berkeluh
kesah dan kikir, apabila ditimpa musibah kita mengeluh dan apabila kita dikasih
nikmat tak jarang kita bersikap kikir. (QS: 70: 19-21).
Jangan merasa sedih, tak mampu dan lemah dalam
mengarungi samudera kehidupan ini sobat.
Karena Allah sang maha Pencipta tahu akan kemampuan hambanya (QS:2:185).
Seperti halnya ibu kita yang tidak membelikan sepeda motor kala usia kita blm
waktunya. Sebagai makhluk yang tak berdaya seyogyanya kita berprasangka baik
dan hilangkan prasangka buruk karena itu tak akan merubah keadaan kita. Yang
hanya akan merubah keadaan kita adalah ikhtiyar, doa dan tawakkal.
Satu hari di waktu luang, yang saat itu juga dalam
keadaan terpuruk dalam problema kehidupan, aku teringat wejangan orang tua
bahwa banyak-banyaklah membaca surat Al Syarh, kalau mengalamai keputus asaan.
Seketika itu juga aku buka tafsir sekaligus audio file tasfsir misbah oleh prof.
Quraish Shihab. Aku dengarkan secara seksama dari awal hingga akhir. Dan dalam
surat itu tersimpan mutiara yang dapat menghilangkan sikap putus ada manusia.
Yaitu “dalam satu kesulitan ada 2 kemudahan” dan dalam setiap kesuilitan di dalamnya
ada kemudahan.
Dalam kongkow dengan cak Nun, beliau pernah didatangi
orang gila, orang gila itu berkata, “heran aku sama manusia yang normal tapi
sejatinya tidak normal karena mereka mempunyai akal sehat, tubuh sempurna, pake
baju layak, pake kendaraan, lah aku yang pakean compang camping gaya millennium
ini oke2 aja dan tidak berkeluh kesah dan putus asa”. Sobat, sebenarnya
cuma ada 3 kunci kita hidup di lorong
kematian ini; Syukur, Sabar dan Ikhlas.
sobat aku lampirkan lirik Senyum Terbaikmu by Fastrack
hal yg biasa bila kau kecewa
ketika kenyataan tak seperti harapan
suka duka kecewa silih berganti
akan menjadi luar biasa jika kau memahami
sambutlah hari dengan senyum terbaikmu
buat menjadi lebih indah dari yg lalu…
Arungi segala peristiwa dengan ceria…
Syukuri nikmat yg telah ada……
Ochad ZA, PRT
Gubuk Kecil, Solo, 01 Oktober 2011