Laman

Selasa, 22 Juli 2014

Suratku untuk yang terhormat Malaikat Roqib



Yang saya sayangi, malaikat Roqib, sahabat di bulan Ramadhan.

Dear Roqib, ini adalah surat dari salah satu makhluk ciptaan Tuhanmu juga, yang ingin menanyakan dan menyatakan beberapa hal kepada Engkau, semoga ketika Engkau  membaca surat ini,  sedang sendiri, dan bisa menggunakan surat ini untuk perenungan Engkau secara pribadi.

Yang saya muliakan malaikat Roqib, saya ini makhluk Tuhan yang masih remaja, istilah di negeri Indonesia adalah saya itu msh Unyu-unyu. Ada yang bulang “unyu-unyu” plesetan dari “LUNYU” karea seusia saya masih sangat mudah terpeleset oleh ini itu begini dan  begitu.

Malaikat Roqib yang saya muliakan, pertanyaan saya yang pertama adalah
Malaikat Roqib  mempunyai Social Media yah, seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Line atau BBM bneran atau plug in Android. Tolong jawab dengan jujur yah Roqib, kalau iyya saya ingin segera minta kepada mamah dan papah ini. Saya Tanya begitu karena kakak-kakak kelas saya itu kalau pada mw ngaji menulis status, ngetweet dan nulis status atau pasang DP di BBM. Seperti malaikat, “cuss ke masjid mau tarawih” ada juga yang nulis status begini “sholat jumat dulu ah biar gantengan dikit”.
Roqib, tolong dijawab, apakah jaman sekarang niat ibadah tidak hanya di hati saja, apakah harus di social media segala, kalau iyya saya akan minat beli gadget kepada orang tua saya.
Roqib, tolong dijawab apakah dengan menulis status itu ibadah kami kadar nilainya masih full tidak setengah-setengah?
Dan satu lagi Roqib, “cabe-cabe an” “terong-terong an” itu apa si?
Manusia sungguh kreatif yah Roqib, setelah yang jadi personifikasi sifat atau karakter manusia adalah binatang, kamu gak pernah mandi seperti kerbau, kamu doyan makan pisang seperti monyet, eh sekarang kamu suka jalan-jalan gak jelas kaya cabe-cabean.
Ada juga kakak kelas saya nulis status seperti ini “ malam mingguan ah, biar ketemu cabe-cabe an” padahal menurut saya yang pura2 masih remaja kan cabe-cabe an ada di dapur dan ada di warung kalau pagi, tapi sekrang ada juga si yang jualan cabe-cabe an dan terong terong an (asli) di pasar malam. Jadi ya memang bias juga kakak kelas saya itu mencari cabe-cabe an malam minggu di pasar malam, kali aja disuruh oleh ibunya.

Dan yang terakhir Roqib, ini kan bulan puasa. Tolong catet tidur saya pada siang hari sebagai ibadah yah…dan gak perlu saya tulis status dulu kan “ibadah tidur ah”.
Saya tidur kan menghindar dari
Ngadem di kulkas
Ngadem di gallery ATM
Kumur2 dan sedikit minum saat ke kamar mandi
Ngegosip dengan ibu2 yang beli cabe-cabean
Nonton tipi berita politik yang absurd.

Malaikat Roqib, emang pake gadget merek apaan?

Surat pura-pura polos dari anak bangsa Indonesia
Guwa Kidul, 03 Juli 2014
Ochad ZA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar