Yang saya sayangi, malaikat
Roqib, sahabat di bulan Ramadhan.
Dear Roqib, ini adalah surat
dari salah satu makhluk ciptaan Tuhanmu juga, yang ingin menanyakan dan menyatakan
beberapa hal kepada Engkau,
semoga ketika Engkau membaca surat ini, sedang sendiri, dan bisa menggunakan surat
ini untuk perenungan Engkau
secara pribadi.
Yang saya muliakan malaikat
Roqib, saya ini makhluk Tuhan yang masih remaja, istilah di negeri Indonesia
adalah saya itu msh Unyu-unyu. Ada yang bulang “unyu-unyu” plesetan dari
“LUNYU” karea seusia saya masih sangat mudah terpeleset oleh ini itu begini
dan begitu.
Malaikat Roqib yang saya
muliakan, pertanyaan saya yang pertama adalah
Malaikat Roqib mempunyai Social Media yah, seperti Facebook,
Twitter, Whatsapp, Line atau BBM bneran atau plug in Android. Tolong jawab
dengan jujur yah Roqib, kalau iyya saya ingin segera minta kepada mamah dan
papah ini. Saya Tanya begitu karena kakak-kakak kelas saya itu kalau pada mw
ngaji menulis status, ngetweet dan nulis status atau pasang DP di BBM. Seperti
malaikat, “cuss ke masjid mau tarawih” ada juga yang nulis status begini
“sholat jumat dulu ah biar gantengan dikit”.
Roqib, tolong dijawab, apakah
jaman sekarang niat ibadah tidak hanya di hati saja, apakah harus di social
media segala, kalau iyya saya akan minat beli gadget kepada orang tua saya.
Roqib, tolong dijawab apakah
dengan menulis status itu ibadah kami kadar nilainya masih full tidak
setengah-setengah?
Dan satu lagi Roqib,
“cabe-cabe an” “terong-terong an” itu apa si?
Manusia sungguh kreatif yah
Roqib, setelah yang jadi personifikasi sifat atau karakter manusia adalah
binatang, kamu gak pernah mandi seperti kerbau, kamu doyan makan pisang seperti
monyet, eh sekarang kamu suka jalan-jalan gak jelas kaya cabe-cabean.
Ada juga kakak kelas saya
nulis status seperti ini “ malam mingguan ah, biar ketemu cabe-cabe an” padahal
menurut saya yang pura2 masih remaja kan cabe-cabe an ada di dapur dan ada di
warung kalau pagi, tapi sekrang ada juga si yang jualan cabe-cabe an dan terong
terong an (asli) di pasar malam. Jadi ya memang bias juga kakak kelas saya itu
mencari cabe-cabe an malam minggu di pasar malam, kali aja disuruh oleh ibunya.
Dan yang terakhir Roqib, ini
kan bulan puasa. Tolong catet tidur saya pada siang hari sebagai ibadah yah…dan
gak perlu saya tulis status dulu kan “ibadah tidur ah”.
Saya tidur kan menghindar dari
Ngadem di kulkas
Ngadem di gallery ATM
Kumur2 dan sedikit minum saat
ke kamar mandi
Ngegosip dengan ibu2 yang beli
cabe-cabean
Nonton tipi berita politik
yang absurd.
Malaikat Roqib, emang pake
gadget merek apaan?
Surat pura-pura polos dari anak bangsa
Indonesia
Guwa Kidul, 03 Juli 2014
Ochad ZA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar