Laman

Selasa, 22 Juli 2014

Ibuku yang Terusir

Wow! Wow! Wow!
      Tiga kata dan setiap kata terdiri dari tiga huruf sudah menggantikan kata atau ungkapan kekaguman “MasyaAllah atau Subhanallah”. Entah apa yang telah membuat mereka tergantikan atau terusir dari kosakata atau mufrodat orang-orang masa kini bahkan ada yang berani juga mengatakan bahwa kita ini adalah manusia futuristik dari jaman masalalu.
      Wow!Wow!Wow!, seolah saya kaget atau bahkan apakah saya harus kaget saat beranda salah satu media sosial saya penuh dengan quotation bertemakan “IBU”. Saya jadi serba salah dan salah tingkah saat menatap huruf-huruf itu beriramakan lagu “Bunda” dari POTRET yang keluar dari speaker netbuk. Serba salah, karena teman-teman yang lain udah berlomba menarikan jemari-jemari mereka tuk menyampaikan ungkapan bahagia senang, ungkapan terimakasih kepada Ibu mereka, eh saya malah baru bangun tidur dan langsung membacakan smw quotation di akun saya di hadapan ibu saya.
      “Ibu, saya akan bacakan hasil karya teman-teman saya kepada ibu, tolong ibu dengarkan, dengarkan dan resapi bahwa saya membaca ini semua untuk Ibu yang jelas di depan saya...”
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
      “cukup nak, cukup....jangan banyak-banyak bacanya, ibu harus masak lagi. Terimkasih nak udah membacakan hasil karta teman-teman kamu itu, sampaikan mkasih juga yah kepada mereka.”
      “Pastinya, Bu.”
      “Kenapa kamu tidak menulis sendiri nak? Masih punya pulpen dan bisa menulis kan?”
      “masih semua bu. Maaf bu, karena ibu telah terusir dan tergantikan oleh pacar saya.
pacar saya sakit, saya jenguk dia. Ibu sakit saya tidak pulang.
      Pacar saya minta dianter, saya anterin. Ibu tidak saya anter ke pasar karena malu.
      Pacar saya minta baju, saya belikan. Saya tak pernah membelikan ibu baju.
 Tiap jam saya kabari pacar saya, tapi saya jarang banget kasih kbar ke ibu.
 Cukup ya bu, saya sakit......sakit......sakit........
kalau tidak menikahi pacar saya yang telah menggantikan ibu.

Selamat Hari Ibu,
hug your mom and say thank and apologize to her.

Salam Luwes
Gubuk Kecil, Cirebon 22 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar