Sudah 3 hari lebaran berlalu begitu cepat, hari libur ini terasa berlalu bah diguyur dahsyatnya gelombang tsunami. Sekarang hari ke-4 lebaran. Seolah tak ingin hari terlewati begitu saja, kita semua tak ingin memejamkan mata. Mata ini masih ingin memandang senyum manis anak kecil, entah itu anak, cucu atau ponakan. Dan kita yang menjadi anak atau cucu juga tak ingin secepat kilat menangkap bayangan di retina mata kita, kulit orang tua kita yang mulai keriput dan kulit kakek nenek kita yang sudah keriput.
Orang tua yang akan selalu menanti
lebaran tahun depan. Tahun depan yang belum tentu kita berhadapan dengannya.
Mari nikmati hari libur ini dengan memanjakan diri bersama keluarga, kerabat
dan sahabat.
Fase pagi hari, periode
memanjakan diri dengan secangkir kopi. Bersyukur kita yang masih bisa lebaran
di rumah. Tidak terkecuali bagi mereka yang sedang mendekam di balik jeruji besi
seperti para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Media Indonesia hari ini 31 Juli 2014. “sebagai
keluarga tahanan hanya bisa elus dada, banyak sabar”, ucap Sefti Sanustika, istri terpidana Ahmad Fatanah.
Berawal dari statement Selfi itu lah
tulisan ini hadir. Celoteh dari statement itu, seandainya ada jasa elus dada
biar sabar, mungkin banyak yang ngantri jadi pengelus dada cewek-cewek cantik
yang belum sabar biar sabar. Sabar identik dengan elus dada. Entah apa
hubungannya sabar dengan dada. Tapi jangan pernah mencoba untuk mengelus dada
cewek yang lagi berantem dengan maksud biar sabar, karena itu sabar berbuah
tampar.
Jadi seperti apa sabar
itu, saudara kembar dengan ikhlas yang sulit didefinisakn. Tapi bisa dirasakan
bagi pribadi yang sudah maqomnya. Dalam al-qur’an, kata “sabar”sendiri
dihubungkan dengan kata “sholat”. yang insyaAllah artinya Dan
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)
shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk. (QS.2.45).
Ibadah bulan puasa telah berakhir yang mana kita penuh
kesabaran dalam menjalankannya. Liburan pun akan berakhir, aktivitas dan
rutinitas akan menjadi teratas dbawah nilai spiritualitas. Sabar dan Sholat
yang akan menjadi penolong hari-hari kita semua ke depan.
Perintah dalam ayat di atas sekaligus merupakan solusi
agar umat secara kolektif bisa mengatasi dengan baik segala kesulitan dan
problematika yang datang silih berganti. Sehingga melalui ayat ini, Allah
memerintahkan agar kita memohon pertolongan kepada-Nya dengan senantiasa
mengedepankan sikap sabar dan menjaga shalat dengan istiqamah
Syekh Sa’id Hawa menjelaskan dalam tafsirnya, Asas
fit Tafasir kenapa sabar dan shalat sangat tepat untuk dijadikan sarana
meminta pertolongan kepada Allah Taala. Beliau mengungkapkan bahwa sabar dapat
mendatangkan berbagai kebaikan, sedangkan shalat dapat mencegah dari berbagai
perilaku keji dan munkar, disamping juga shalat dapat memberi ketenangan dan
kedamaian hati. Keduanya (sabar dan shalat) digandengkan dalam kedua ayat
tersebut dan tidak dipisahkan, karena sabar tidak sempurna tanpa shalat,
demikian juga shalat tidak sempurna tanpa diiringi dengan kesabaran.
Mengerjakan shalat dengan sempurna menuntut kesabaran dan kesabaran dapat
terlihat dalam shalat seseorang.
Mari kita bersama definisi sabar. Sabar bukan hanya
mengelus dada, apalagi saling mengelus dada satu sama lain. Sabar ada di dalam
hati, di dalam dada kita. Lapangkan dadamu tapi jangan terlalu lapang gak enak
dipandang.
Sekian, mohon maaf dan terimakasih.
Selamat berlibur disisa hari libur semoga menjadi pelipur
di hari ke depan yang jarang libur dan akan berhadapan lagi dengan kehidupan
yang mulai ngawur, tetapi jangan keburu kabur ke alam kubur. Sabar ya Dur….
Salam Luwes
31 Juli 2014
H.Ochad ZA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar