Salad Di Atas Hamparan Tikar
by Ochad Za on Monday, May 30, 2011 at 6:26am
Senja
sore beranjak hilang dari peraduan. sang bola api, Matahari tampak
malu-malu menenggelamkan diri dari langit sore. Burung-burung berparas
hitam indah terbang melayang menembus langit gelap tak tau arah entah
kemana mencari sarang beristirahat. Induk ayam berjalan rapi menuntun
anak-anaknya masuk ke sebuah kandang kecil terbuat dari bambu.
Lampu-lampu rumah berlomba saling menerangi. Lalu lalang, hilir mudik
kendaraan roda dua dan roda empat menghiasi keramaian jalan-jalan kota
Solo.
Kota Solo begitu indah dan bersahabat malam ini.
Langit tanpa bintang dan bulan sedikit mengiris hati takut akan
turunnya hujan. Hujan turun akan membatalkan acara yang bakal seru malam
ini. Malam Final Liga Champion, Barcelona vs Manchester United. Para
penggila bersiap-siap menonton final liga antar klub Eropa itu di
Solopos dan Manahan. Begitu juga dengan Ahmed, Sendro, Furqon, dkk
berencana menghabiskan separuh malam minggu panjang ini dengan berkumpul
bersama.
“Furqon, Sendro, Dede, saya mandi dulu yah
biar segar ketemu Novi”, ucap si Ahmed, bule dari Libya dengan lucu
seperti bule-bule lain yang baru belajar bahasa Indonesia yang membuat
mereka bertiga tertawa panjang.
Hanya Ahmed yang mandi
sore itu, sedangkan mereka betiga hanya cuci muka dengan sisa pembersih
muka yang kubawa. Semua sudah siap melaju menuju tujuan. Sendro masih
dengan baju dan celana yang sama saat kuliah tadi siang begitu pula
dengan Dede dan Furqon.
Dede, Ahmed dan Furqon datang
duluan di lokasi. Sendro dan pasangannya nampak sudah tiba dari ujung
halaman parkir diikuti mba Finny dan Mba Novi. Semua tampak cantik dan
ganteng malam ini. Dengan terpancar aroman kebahagiaan karena bisa lepas
dari rutinitas duduk di kursi kampus selama 2 minggu mendatang. Suasana
kelaspun tadi siang nampak begitu riang dan senang. Sebagian
teman-teman kami pulang kampung ke daerah dan pulau sebrang.
Sekelompok anak kampus itu sudah kumpul dan mulai melangkah mencari
hamparan tikar. Mudah mencari tempat susah memilih menu makan dari sekia
deretan stan di Galabo, yang didirikan 4 tahun silam ini.
Nunun dan mba Dian datang belakangan. Mba Dian, yang digosipkan dengan
Furqon ini memakai setelan baju hitam. Dan Nunun yang mempunyai suara
emas itu begitu cantik dengan baju kaos merah panjang dan jeans.
Menunggu pesanan hadir di depan mata. Ngobrol, bercanda, bergurau,
saling ejek, gosip menjadi satu dalam satu waktu, semalam ini. Ahmed
digojlokin dengan Novi, Desi dan Sendro, Furqon dan Dian, sedangkan Dede
dan Nunun diam-diam saja duduk bersebelahan, entah apa yang diobrolin.
Hanya mereka berdua yang tau. Suasana makin rame saat mas Kris dan
keluarganya hadir di tengah-tengah kami. Dan membuat kami makin tertawa
panjang dengan celoteh-celotehnya. “ne semua, cobaen menu tengkleng ni,
ini ga ada di Kalimantan, yang kalian pesan mah itu sudah ada semua di
sana”, ucap mba Finny disambut ketawa teman-teman. Sebagian dari kami
memang hanya pesan ayam kremes, bebek, dan Ahmed sendiri suka ikan bakar
tanpa rasa, yang membuat pelayan jadi heran. “apa enak yah? Tanpa rasa
itu?, turis aneh,,,,,,,” kata mba yang ngaku SPG makanan itu.
Semua makanan habis kami lahap, hanya piring dan gelas yang tersisa.
“di pojok hamparan tikar terlihat Desi serius menguliti sisa-sisa daging
di tulang dada ayam yang dilahapya itu. “Desi lupa ma Sendro kalau udah
lagi makan ya?” celoteh mas Kris, yang langsung dijaawab “iya” oleh
Sendro, dan spontan yang lain tertawa senang mendengarnya. S
Subhanallah, malam ini seperti ada sepiring salad di
atas hamparan tikar. Yah, kita berasal dari berbagai macam suku,
bangsa, daerah, laki-laki dan perempuan tetapi bisa berkumpul menjadi
satu. Seperti sepiring salad, yang terdiri dari berbagai macam
jenis sayuran menjadi satu. Kita disatukan dengan bahasa dan rasa
sama-sama makhluk Tuhan. Sedangkan salad disatukan oleh racikan air dan bumbu.
Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al
Hujuraat:13).
“pergilah kau..........” lagu dari
Sherina yang disenandungkan oleh perempuan cantik berkacamata itu
menjadi momen terakhir malam ini dengan nikmat Tuhan luar biasa sambil
menyantap jagung bakar yang kita tunggu selama 1 jam.
Thank you my frenz......nice 2 meet U............
Solo, 29052011
Ochad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar