Di satu sudut desa pucangan, ada sebuah kost dimana ada tiga
mahasiswa baru dari Demak, sebuah kota kecil di jalur pantura yang
terkenal dengan goyang panturanya. Aseek aseek.......
Tiga
mahasiswa itu bernama Jono, Leto, dan Fain. Ketiganya kuliah di Kampus
hijau, karena dikelilingi sawah, IAIN Surakarta. Tiap personal memiliki
karakter dan postur tubuh yang berbeda-beda. Jono dan Leto mempunyai
perawakan sama tinggi, hanya Fain yang paling tinggi di antara
ketiganya. Fain juga yang paling rame kalau udah sadar dari kegelapan
alias melek dari molor, sehingga teman-teman kostnya mengharapkan dia
tidur lebih baik dari pada bangun.
Suatu hari terjadi percekcokan
antara ketiga remaja yang baru mencapai akal baligh ini di kost Kucex.
Dinamakan kost kucex karena di kost tersebut ada sebuah bisnis basah,
yaitu Laundry Kucex. Dan Fain menjadi korban atas basahnya bisnis ini,
yang dipecat oleh bosnya karena tidak becus bekerja.
“woi, Jono....syukurannya mana ne, lepi baru!!!” sapa Fain mengganggu Jono yang sedang basah-basahan mencuci pakeannya.
“kamu tuh yang harusnya syukuran juga, lepimu lebih tipis setipis tubuhmu!!!hihihihi...”
“yeee......dasar pembalap, pemuda berbadan gelap!”
“yeeee.....udah tidur aja sana, dasar Betaru, bengi tangi awan turu!!!” balas Jono sambil menyiram Fain hingga basah kuyup.
Tiba2
datang leto abis makan sama teman sekamarnya yang lebih senior, yang
konon katanya disebut-sebut sehati karena memiliki karakter yang sama,
alim dan pendiam.
“weleh-weleh....ada apa ci ini, maen basah-basahan gini.....eman airnya tw!”
“tw tuh Jono!”
“Tw tu Fain!” timpal Jono tak mau kalah.
“udah-udah, udh diam, kalian udah menghabiskan air secara percuma jadi kalian harus sebutkan tiga pesan dari adanya air.”
“waduh....pesan dari air? Aku gak pernah sms dia Let.”
“iyya ne, Leto ada-ada aja.” Kali ini Fain bersatu dengan Jono.
“yaudah
kalian dengerin yah....ada tiga pesan dari air. Yang pertama, air itu
menghidupkan. Kalian pernah denger kan ayat yang berbunyi bahwa segala
sesuatu dihidupkan dari air.
Pesan yang ke dua adalah air bergerak
tanpa henti, air kalau diam tidak bergerak pasti kotor dan keruh.
Sehingga kita harus bergerak seperti air, karena kalau kita hanya diam
saja, pikiran dan kita akan kotor juga tidak digunakan dan tentunya
tidak ada perubahan dalam diri kita.
Sedangkan pesan yang ke tiga
adalah air itu tidak pernah dipecah atau dihancurkan. Air hanya bisa
pecah saat ia mengeras atau membeku. Inilah karakter dasar air, yakni
mencair, meresap, dan menyejukkan. Karakter ini berguna jika seseorang
menghadapi masalah. Karena bila kita bersikap mengeras, membatu, maka
kita mudah pecah, stres, dan mudah dihancurkan. “
“oalah....keren sekali Leto ne....” puji Fain.
“yaiyalah.....emang kamu....tura turu wae! Hidup gak sehat!”
“yee...Jono ne sotoi bgt ci, hidup sehat tuh saat kepala bawah lebih dulu bangun daripada kepala atas!”
“??????? Kepala atas?” Jono berpikir keras.
Maaf cerita ini bukan rekayasa, hanya fiktif belaka.
Salam Luwes!
Gubuk Kecil, SOLO
Ochad ZA, PRT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar