Laman

Selasa, 22 Juli 2014

ML

Tak terasa satu semester sudah Fain dan Jalu merasakan pahit getir suka duka lika liku dan luka sebagai mahasiswa kampus Islam di sudut Kabupaten Sukoharjo. Satu semester berlalu, IP yang mereka dapatkan pun sebanding dengan kinerja proses mereka yang seimbang antara makan dan mandi, belajarnya mana ne....
     Duo mahasiswa ini memang sering banget mandi karena merasakan nikmatnya air segar solo, itu karena di kampung halamannya air laut. Jadi ya wajar saja.
     Itu semua ML (Masa Lalu). Semester ini, mereka berdua bertekad akan mewujudkan cita-cita orang tua, yang menggaji mereka. Ya, mahasiswa menurut penulis adalah kuli tugas yang digaji oleh orang tua masing-masing. Sehingga terkadang kita harus melakukan apa yang orang tua inginkan padahal bisa jadi jurusan yang kita ambil adalah tidak sesuai dengan keinginan kita. Tetapi yasudahlah, toh tugas mahasiswa tidak lain hanya melakukan rutinitas 4D (Datang Duduk Dengar Diam).
     Tetapi duo mahasiswa tekun dan rajin ini, berusaha keras merubah nasib ingin meringankan beban orang tua. Dan alhamdulillah Fain dan Jalu sekarang sudah bekerja part time. Dan saya pun turut merasakan jerih payahnya walau Cuma jus jeruk. Hihi....
Kebahagiaan mereka terekan oleh semesta di suatu sore, saya dengarkan mereka berdua bicara dari hati ke hati,
Fain          : Lu, piye kabarmu?
Jalu          : alhamdulillah yah, baik buruknya seimbang, selayaknya manusia tidak pada umumnya.  Lah, koe piye?
Fain          : ikiloh, aku lagi mikirin kuliah...semester depan IP hrus naek.
Jalu          : ngapaen mikirin kuliah bro. Kuliah aja gak mikirin kamu! Hihihi
Fain          : sontoloyo....dasar penyiar radio!
Jalu          : apaan tuh?
Fain          : tak enak diliat enak didengar! Hihihi......
Jalu          : asemmmm!!! kamu tuh foto model buku Yasin! Hihi
     Dan mereka pun akhirnya pergi berlalu berjabat tangan dan bergandengan tangang menuju kamar mandi, sembari melambaikan tangan. Dibalik pergulatan ada persahabatan.
     Seindah-indahnya ML (MasaLalu) mu, masih jauh lebih indah MP (MasaPendatang)mu.
The past is strapped to our backs.  We do not have to see it; we can always feel it.  ~Mignon McLaughlin, The Neurotic's Notebook, 1960

Masa lalu melilit di punggung kita. Kita tidak harus melihatnya; namun kita selalu bisa merasakannya.

Salam Luwes,
Ochad ZA, PRT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar