Sudah aku susun rencana tuk menghabiskan sisa umurku hari ini,
tepatnya hari ini adalah hari rabu, yang biasa diplesetkan dengan
istilah Rasakan dalam kalbu. Hari ini memang benar-benar aku rasakan
dalam kalbu saat aku terbaring bebas di jalan tengah sawah dekat
rumahku. Ku pandang langit luas, sekilas ada awan putih tak sanggup
menyimpan warna hitamnya karena cuaca agak mendung, dan pesawat pun
turut berperan dalam lukisan langit pagi ini, melintas ke utara ke arah
bandara Adi Sumarmo.
Ku pejamkan mata memandang
telanjang tanpa batas ke atas, tiba-tiba muncul jadwal pertandingan
sepakbola dinihari nanti. Pertandingan yang tidak boleh aku lewat kan
karena dari segala penjuru dunia akan menyaksikan perseteruan antara
C.Ronaldo dan Lionel Messi, Real Madrid vs Barcelona.
Sudah pada taulah mereka berdua selalu adu gengsi baik di lapangan
maupun di luar. di lapangan mereka tidak mau salaman, di luar adu bahasa
verbal. Itu karena saling iri akan talenta masing-masing. Wajar kali
yah buat mereka, lah kita yang notebene tidak punya skill yang bisa
menghasilkan duit milyaran rupiah seperti mereka merasa sombong dan iri
atas nikmat orang lain.
Ya sudahlah urusan mereka
berdua. Hari ini akan aku siapkan bekal untuk menikmati laga el
classico ini dengan membeli kopi dan cemilan alakadarnya ala anak kost
akhir bulan. Tau dong gimana anak kost kalau akhir bulan, yang tadinya
minum kopi jadi minum ampas kopi aja, yang tadinya makan nasi sekarang
akhir bulan makan mi rebus or mi goreng yang diseduh dengan air panas
dari heater. Ya lumayanlah bisa menjadi pemadam kelaparan instan yang
bisa menjadi permanen.
Tak sabar menggu dinihari
nanti, aku punya rencan menghabiskan waktu seharian untuk nongkrong di
Base Camp, copian Nusa Abadi dan Al Bani. Tapi aku ingin nongkrong
(sitting without doing something) akan menjadi doing something yaitu
maen puzzle android.
“Jon, ngapaen lo? Aseek bener!” sapa kang Ochad sambil mematikan mesin motor.
“biasa, doing something, puzzle. Hihiihi”.
“oalah, yowis, kamu buat kopi dulu sana buat aku ga enak banget nongkrong tak ada yang disrutup.”
“Oce gan, ciap 86”
“Jon, nanti malam kamu pegan mana?”
“aku pegang Barca dong.”
“ocelah, aku pegang madrid secara ada Cristiano Rosyadi, hihihi”
“Ronaldo kali bosssssssssssss.”
“biasa obsesi gagal, hihhihi.....tapi Jon, ne sharing aja ne, sebenarny kita juga melakukan el classico tiap hari loh.”
“piye to kang kamsude? Kalo ngomong tu yang cetho, masa kita melakukan el classico, ada-ada aja.”
“gini
loh Jon, dalam diri kita tuh ada musuh yang paling jahat dan akan
menghancurkan kita, yaitu Hawa nafsu. Kamu kan udh tau kalau ada hadis
yang menyatakan bahwa melawan hafa nafsu adalah salah satu bentuk jihad
non fisik. Itu juga terlepas dari hadist palsu or tidak.”
“oalah ngono tah kang....itu mah bisa-bisa.”
“yoi,
Jon. Entah kita ini akan seperti apa kalau kita turuti hawa nafsu kita
yang jelek, pengen beli android tapi gak punya uang. Turuti nafsu dengan
cara mencuri android teman, masih jomblo terus akhirnya nafsu bilang
pengen bunuh diri ke sungai, ya bisa masih hidup Jon, sungai kecil kok.
Jadi mari melihat el classico dalam diri kita, nurani vs hawa nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar