Sepasang merpati telah asik bermadu kasih dan menikmati indah senja
sore di satu pedesaan di salah satu kabupaten Cirebon. Beralaskan bumi
Tuhan, beratapkan langit kuning nan luas kala itu dengan dihiasi burung
alap-alap hijrah dari pelosok barat ke sudut utara, sepasang insan yang
sedang dikarunia cinta dari Tuhan menatap kosong lurus kedepan tanpa ada
batas. Angin sore dan suara anak-anak mandi di sungai irigasi turut
serta menyempurnakan suasana sore itu. Sore hari sabtu, dimana sepulang
sekolah berseragam putih abu-abu biasanya mereka langsung ke sungai
pusat irigasi desa yang masih asri.
Fadly, seorang
anak remaja SMA sedang tertimpa virus Layla Majnun, yang membuat
dirinya juga terasa hampa kala tidak melihat wajah kekasih pujaannya,
galau kala tidak bisa mendengar suara pelita hatinya, risau saat tidak
bisa mencium aroma bidadari syurga gadis pujaannya, gundah ketika tidak
bisa meraba halus telapak tangannya, dan terasa hilang separuh nafasnya
sehingga bernafas dengan satu lubang saat tidak bisa merasakan lezatnya
nasi goring bikinan kasihnya yang dia bawa untuk Fadly.
Nabilla pun begitu, cinta dia kepada Fadly begitu murni, bening laksana
embun pagi sebelum cahaya., yang masih ada di peraduan daun-daun yang
bermandikan. Dia seorang gadis remaja yang sopan, dan santun, yang
banyak diperebutkan oleh kaum adam di desanya. Nabilla kalau dalam film
bang haji Rhoma bisa dikatakan sebagai Ani, primadona desa atau kembang
desa. Gadis yang mempunyai hobi mendengarkan lagu-lagunya Sheila itu
berparas cantik, tidak kurus dan tidak gemuk, dengan wajah yang oval dan
kulit sawo matang menyempurnakan keanggunan dia sebagai seorang anak
yang terpandang di desanya.
Namun, kondisi ini
berbeda dengan Fadly, yang berasal dari keluarga sederhana. Tetapi Fadly
juga seorang rupawan, kalau seperti artis sekarang dia mirip dengan
Rizky Bawell, suami dari Risty Tagor. Dia mempunyai badan yang
proposional seperti ayahnya, ganteng, berkumis dan berjambang. Fadly,
dikenal oleh teman-temannya sebagai anak remaja yang mudah bergaul,
tidak sombong dan rajin menabung dan tidak pelit kepada teman-temannya.
Terbukti setiap pulang ke rumah dia selalu membawa teman-temannya,
miskin ataupun kaya. Dia menabung agar bisa memodif motor dan bisa
mengajak permaisuri hatinya berkelana dengan kuda besinya.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bulan
demi bulan tak terasa hubungan mereka sudah dua tahun. Segala macam
suka dan duka mereka telah alami dan rasakan bersama. Kota demi kota,
desa demi desa mereka jelajahi dengan bermodalkan cinta dan sisa ongkos
sekolah. Panas terik, hujan dingin, dirasakan bersama oleh mereka. Tak
jarang orang tua Fadly memarahinya karena bajunya setiap hari basah,
sedangkan dia hanya punya 3 potong baju. Sehingga membuat ibunya bingung
kalau musim hujan, karena harus ekstra keras mengeringkan baju anaknya
dikipasi dengan kipas bamboo. Berbeda denga Nabilla, yang selalu hidup
enak tanpa ada beban tidak merasakan itu semua. Hanya ini mungkin yang
mebedakan mereka berdua, karena selain itu mereka mempunyai satu hati
satu cinta dan satu ikrar, bersama selamanya, forever and forever.
Everlasting love.
Namun, cinta Allah lah yang
abadi. Cinta manusia tak abadi. Sehingga pada suatu hari sepulang
sekolah, masih bersergam lengkap dengan sepeda motornya, Fadly
mendapatkan kecelakaan yang tragis. Segala macam cara telah dilakukan
oleh orang tuanya. Sawah dan kebun yang mereka punya dia jual. Dan
kekayaan Nabilla pun tidak bisa merubah kehendak Tuhan. Fadly dicintai
oleh Tuhan melebihi cinta Nabilla kepadanya. Tuhan memanggil dia karena
sayang sekali kepada dia melebihi rasa sayang Nabilla kepadanya. Tuhan
memanggil hamba yang tersayang demi kebaikan semua orang.
Renungkanlah!!!!
Sekarang, Fadly berada dengan
bidadari-bidadari syurga hadiah dari Allah. Dan Nabilla yang dulu sempat
stress dan alhmdulllah yah bisa bertahan sehingga sekarang dia sudah
berumah tangga dan hidup bahagia. Dan Fadly pun selalu tersenyum dari
lorong tersembunyi di syurga sana setiap melihat senyum kekasih dunianya
itu. dan Fadly selalu minta kepada Tuhan, minta penjagaan terhadap
orang-orang tersayang. Semua akan kembali kepada Allah. Fadly ZA, we
love you. Tunggu kita di Syurga.
Dan selalu ingat kawan, “blessing in disguise”
Solo. 03-12-2011
Gubuk Kecil
Ochad ZA, PRT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar