Laman

Selasa, 22 Juli 2014

Lorong pagi 101112

Lorong pagi 101112
Tepat pada angka 5.00 aku mengukir huruf pertama tulisan ini di laptop mini ini. Kenapa??? Karena aku suka angka 5. Akhir-akhir ini adzan Shubuh mulai berkumandang sedari jam 4, sehingga jam 5 ini langit sudah tampak terang dan malu deh bagi perawan-perawan yang jam 5 baru bangun....bangun sis,,,
Ku awali pagi dengan bersandingkan susu temanmu (susu teh manis murni), yang terkadang aku selipkan pagi dengan kopasus (kopi tanpa susu).
Selamat pagi semesta, selamat pagi tumbuhan yang daunnya tak pernah pilah pilih tuk menerima embun pagi, tak memilih embun yang berwarna, selalu konsisten dan istiqomah menerima embun bening, begitulah seharusnya kita memberikan cinta dan menerima cinta tanpa memandang warna, no reason to love you, Mom & Dad.
Aku suka pagi musim hujan ini, pagi yang dingin dan sejuk, pagi yang sendu dengan sejuta rindu kepada keluargaku. Kangen masakan ibuku dan bakwan ayahku. Kangen kala hujan sore duduk manis dengan kopi keluarga kapal api dan pisang goreng, pisangnya tanpa beli dikasih oleh Tuhan Pemurah, tinggal sikat di kebun, kebun orang, bermain dan bersenda gurau dengan Nadia dan Aulia.
Pagi adalah waktu menjemput siang, pagi adalah adalah saat kita masih membawa ujung mimpi. Siang menjemput malam, siang adalah saat kita menertawakan mimpi.
Dalam pagi, ada suara kokok ayam jantan yang tersirat “Mahasuci dan Maha kudus Tuhan para malaikat dan ruh, berdzikirlah kepada Allah wahai orang-orang yang lalai”.
Dalam pagi, ada suara ayam betina yang tersirat “ Ya Allah, Engkaulah dzat yang maha benar dan janji Mu benar”.
Dalam pagi, ada suara cericit dari burung-burung kecil yang tersirat “Wahai dzat yang maha mengetahui yang rahasia dan yang nyata. Wahai dzat yang maha pembuka segala kesulitan dan duka cita. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk menguasai tanaman orang yang tidak melaksanakan hakMU”.
Dan dalam tiap pagi matahari berkata “ya Allah, aku benar-benar menjadi saksi bagi siapa saja yang terkena sinarku.
Dan dalam tiap pagi, orang tua kita berdoa agar anak-anaknya diberi kesehatan dan rahmat Tuhan. Atas doa orang tua kitalah kita dapat menjalani hari-hari penuh keselamatan. Mungkin kita pernah merenung, kita sebagai anak muda tak luput dari dosa, tapi kita tidak langsung mendapat balasan dari Tuhan. Mungkin kita tidak belajar saat ada UTS, tapi mungkin berbeda saat kita minta doa restu orang tua sebelum berlangsungnya ujian. Dibalik para tokok-tokoh yang sukses ada rasa hormat dan berbakti kepada orang tua.
Dalam pagi ini, seyogyanya kita mengucapkan orang tuaku adalah pahlawanku, tanpa mereka kita bukan siapa-siapa dan orang tua tanpa kita adalah siapa-siapa bukan.
Selamat hari pahlawan!!!

Solo, 101112
Gubuk Kecil
Ochad ZA, PRT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar