Minggu pagi, tiba-tiba ada bunyi “tit...tit...tit....tit” terdengar
dari sebuah hp jadul dan orang jadul yang biasa dipanggil dengan “GIE”.
Ternyata setelah dilihat ada sms masuk dari ibunya yang super duper
cerewet dengan bahasa verbal, untung saja kali ini ibunya Gie
menggunakan rangkaian karakter huruf.
“Gie, gimana nilai semester ganjil ini? Nilaimu tidak ikut ganjil
seperti kamu kan? Kalau nilaimu jelek, kamu kalau pulang harus nguras
bak mandi seminggu nonstop tak ada ampun!!!” tidak lain seperti itu sms
yang Gie baca baru sadar setelah asyik berpelukan dengan guling Angry
Birdnya yang dikasih oleh TTM masa depannya, yang bernama Bambang.
“belum aku liat Mak, rencana hari ini mau ngampus liat nilai.” Sms terkirim kepada emaknya.
Gie sengaja lebih memilih ngampus pada hari minggu untuk liat
nilai yang ditempelkan di lantai dasar karena suasana kampus sepi
sehingga menghindari ejekan teman-temannya antisipasi nilainya jelek.
Tak berselang lama Gie tiba di kampus hijau yang berdurasi 5 menit
dari kosnya. Ternyata di depan papan pengumuman itu udah ada seorang
mahasiswi tak dikenalnya. Tapi lensa matanya fokus mencari NIM
A2B0006025, dia zoom in lensa mata sipitnya, dan seketika kaget nilai
galau-galau, dan udh pasrah pulang rumah nguras bak mandi, tak pulang
rindu.
“Dosen....kenapa ci kau kasih aku nilai jelek? Gak luwes bgt deh.....” Gie mengomel dalam hati.
“kenapa mas, nilainya ancur yah?” sapa mahasiswi itu menyapa Gie.
“iyya ne mba, tamatlah riwayatku”
“Oalah, take it easy mas bro, nilai Jelek TTM (Tuhan Tidak Marah), jadi ga usah takut.
“iyya ci mba, nanti emak ku marah abis tauuuu”.
“yaudah, ga usah menyalakan orang lain bahkan dosen kamu, kakak saya
tuh dosen mas, dan saya terkadang ngobrol sama dia tentang mahasiswa,
bahwa dia bilang kebanyakan mahasiswa tuh menyalakan dosen kalau
nilainya jelek, padahal tidak semuanya begitu, dosen juga sebenarnya
banyak pertimbangan ketika akan mulai menuliskan nilai mahasiswa bahkan
mungkin ada yang sholat istikhoroh dulu kali yah, ihihihihi. Tetapi mas,
walau IPK tinggi memang tidak menjamin masa depan, tetapi bisa
merumuskan masa depan ci.....hihihi. Yaudah lah mas, udah gak jaman
mikirin nilai, sekarang udah saatnya luruskan niat sempurnakan ikhtiar
(motto hidup mr....), kita niatkan saja mencari ilmu. Hihihi...
“huss......ketawanya jangan “hihihiihihi” tuh ketawa ala Mr.....”.
“kwkwkwkwkw.....ciap gan, ngemeng-ngemeng nama kamu siapa mas?”
“Gie, mba,”
“good name. Nama saya Mia”
“cucok juga tuh mba namanya.”
“nama panjang mas?”
“Sugieharto mba”
“lah nama asli mba”
“Sumiati, mas” kwkwkwk....
Mereka berdua pun tertawa menertawakan kegilaan mereka tidak
bangga pada nama sendiri. Sebelum beranjak pergi dari kampus masih ada
sisa percakapan penutup dari Gie kepada Mia.
“mba Mia, mau gak jadi TTM ku”
“kwkwkw,,,,mas Gie bisa aja, jadi malu....mau bgt mas jadi TTM (Talk To My hand) yah”.....
Salam Luwes
20 Januari 2013
Gubuk Kecil, SOLO.
Ochad ZA, PRT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar